XL-Smartfren: Kode Komdigi Kapan Dibuka? Merger di Ujung Tanduk?

Pada 27 Februari 2025, di Jakarta, seorang sumber dari XL Axiata menyatakan bahwa pengajuan persetujuan merger operator seluler telah diajukan ke pemerintah sejak akhir Januari. Saat ini, operator seluler masih beroperasi sebagai entitas terpisah, terutama dalam persiapan menghadapi peningkatan trafik telekomunikasi selama Ramadhan dan Lebaran.

Kesepakatan merger ini tercapai setelah penandatanganan perjanjian definitif dengan nilai perusahaan pra-sinergi gabungan mencapai Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas telah menandatangani dua Nota Kesepahaman untuk kolaborasi dan penyelesaian merger.

Proses merger antara XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren masih menunggu persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pada Desember 2024, ketiga perusahaan telah mengumumkan kesepakatan definitif untuk merger yang akan menghasilkan entitas baru bernama XLSmart.

Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama di XLSmart, masing-masing dengan kepemilikan 34,8% saham. Keduanya akan memiliki pengaruh yang sama dalam menentukan arah dan keputusan strategis perusahaan.

XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sementara Smartfren dan SmartTel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart. Detail mengenai integrasi jaringan dan nasib spektrum frekuensi masih belum bisa diungkapkan.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Axiata dan Sinar Mas dilakukan di depan Perdana Menteri Malaysia dan Presiden Republik Indonesia pada 28 Januari 2025 di Kuala Lumpur. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjajaki sinergi potensial di Malaysia, Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara, termasuk penyediaan solusi 5G, layanan bisnis, infrastruktur digital, dan inovasi fintech.

Untuk Berita/Artikel menarik lainnya Silahkan kunjungi Media Network

https://ambarnews.com

0 Komentar